Posts

Showing posts from September, 2017

Di Persimpangan, Obati Luka

Image
Aku terduduk di sini. Di persimpangan jalan menjadi saksi kamu pergi. Sejak kamu pergi, dingin menyerang lagi. Namun kali ini bertemankan sepi. Aku menyaksikan punggungmu perlahan menjauh. Meninggalkan aku dengan hati berjuta gaduh. Entah akankah kamu kembali berlabuh. Tepat di mana hatimu pernah terjatuh. Aku tak bisa menjadi cahaya. Dalam setiap langkahmu yang penuh lara. Hingga kamu akhirnya memilih dia. Tinggal aku berpeluh luka. Aku hanya berangan. Menjadikanmu sejuta kenangan. Dalam hati yang penuh harapan. Lupakan aku? Jangan. Kamu tak perlu meragu. Jika kelak kamu lupa aku. Aku masih di sini terbujur kaku. Obati luka satu persatu. Sumber : http://www.beritaunik.net/love/di-persimpangan-obati-luka.html/amp

Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu, Bukan Cerminan Wajahmu

Image
Manusia manapun tidak ada yang bisa tau dengan siapa mereka akan berjodoh. Seperti apapun wajahmu saat ini tidak bisa kamu jadikan andalan untuk mengetahui dengan siapa kelak kau akan menikah. Karena jodohmu adalah cerminan dirimu bukanlah cerminan wajahmu, buat kamu yang memiliki fisik sempurna belum tentu akan mendapatkan pasangan yang sempurna pula, begitu pula sebaliknya. Yang Tuhan Janjikan Itu Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu Bukan Cerminan Wajahmu, Jangan Salah Persepsi Jangan salah menaggapi makna jodohmu adalah cerminan dirimu, karena yang dimaksud dirimu adalah sifatmu, bukan wajahmu. Yang Tuhan janjikan adalah yang baik akan dijodohkan dengan yang baik pula begitu sebaliknya. Jadi berharaplah semoga yang baik itu memiliki tampang yang baik pula. Yang Cantik Belum Tentu Bakalan Mendapatkan Yang Tampan, Yang Jelek Belum Tentu Akan Dipasangkan Dengan Yang Jelek Juga Jadi belum tentu yang tampan akan berjodoh dengan yang cantik begitu pula sebaliknya. Karena sejaatinya

BELAJAR DARI KEHIDUPAN PAK TANI

Image
Belajarlah dari kehidupan para petani yang damai dan tetap bahagia di tengah-tengah kehidupannya yang sederhana. Sama halnya dengan pola hidup mereka, para petani ini juga bisa memandang dan membatasi pikiran mereka dengan sederhana dan wajar saja. Bayangkan, mereka menabur benih padi dan meninggalkan sumber hidup mereka itu di sawah dan ladang yang jauh, namun mereka tetap tidur lelap di dipannya sepanjang malam. Bagaimana jika hama menghabiskannya padi-padi itu malam ini? Bagaimana jika banjir dan badai datang, lalu menggagalkan panen? Jika selalu menghawatirkan hal-hal seperti itu, maka para petani tersebut tidak akan bisa bahagia dalam tidurnya yang lelap. Namun mereka adalah orang-orang yang tau dan mengerti dengan jelas batasannya sebagai manusia. Mereka bekerja dengan maksimal sepanjang hari dan mengupayakan semua yang terbaik itu sawah dan ladang, lalu sisanya, biar Tuhan saja yang akan menentukan, bukan? Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu bekerja dengan maksima