Keresahan Jiwa Akibat Tidak Puas Dengan Keadaan

Agaknya memang sudah menjadi hukum alam yang tak dapat dipungkiri lagi apabila manusia tidak puas dengan keadaannya sendiri. Ketidak puasan terhadap keadaan itulah sehingga manusia mengolah otak dan merubah alam menjadi sesuatu hal yang berbeda dari asalnya. Yang akhirnya terjadi perubahan terus-menerus sehingga terciptalah dunia mutakhir bahkan dunia serba canggih.

Ketidak puasan manusia diatas dapat dikatakan tidak puasan yang positif atau langkah menujuh arah perbaikan hidup dan agaknya hal tersebut logis. Namun ada satu sisi ketidak puasan yang menjerumuskan kehidupan manusia. Ketidak puasan itu ialah bahwa manusia berusaha maju namun jalan yang tidak mengarah. Misalkan seseorang ingin memperbaiki taraf kehidupannya dari hidup serba kekurangan menujuh kehidupan yang sejahtera, namun jalan yang salah. Lalu apa yang ia peroleh ? Bukan keberhasilan, namun kegagalan yang menimpahnya. Karena usahanya untuk maju itu gagal maka ia lupa daratan. Kemudian menderita batin, menyesal bertubi-tubi. jiwanya menjadi terganggu.

Kesadaran jiwa akibat kegagalan langkah untuk maju adalh disebabkan karena tidak mau melihat dirinya sendiri. Tidak mau menyadari akan kekurangan-kekurangan pada dirinya. Misalnya seseorang yang tidak kuat mengangkat balik kepundaknya, tetapi tidak menyadari bahwa tenaganya lemah, ia menganggap dirinya mampu namun tidak berhasil, akibatnya dia mencaci dirinya sendiri - bahkan kepada Takdir.
Oleh karena tidak menyadari akan kekurangan diri sendiri, akibatnya perasaan menjadi cemas, jiwa menjadi tidak tenang. Padahal para ahli psikologi berpendapat, bahwa salah satu gangguan ketengan jiwa adalah perasaan cemas yang bertumpuk-tumpuk. Hal ini bukan berarti berlaku pada jaman dahulu, namun jaman modern inipun manusi semakin gila kibat kecemasan dan gangguan ketenangan jiwa. Setiap orang mendambakan ketengan jiwa.

Banyak manusia modern yang berusaha mencari ketentraman, mendapat nasihat dan petunjuk dari para psikiater, pemuka agama dan teman-temanya. Dan mereka baru berhenti merasa cemas. Akan tetapi berapa banyak orang yang telah diajar bagaimana cara mengendalikan rasa cemasitu ? Sayang sekali, hanya sedikit. Demikianlah orang-orang yang merasah cemas semakin banyak kian lama kian betumpuk-tumpuk dan menderita jiwa badannya yang berlangsung terus-menerus.

Manusi sanggup menyesuaikan diri hampir kepada semua lingkungan sekitar yang dihadapinya. Dengan jalan berpikir secara logis dan membangun dia sanggup mencapai hal-hal yang luar biasa, tetapi juga dia mebiarkan pikirannya mengalir kedalam lembah kecemasan dan ketakutan, maka dia hanya akan mengundang kesulitan bagi dirinya.

Bukti-bukti dari sumber-sumber yang dapat dipercaya menunjukan bahwa lebih dari pada lima puluh persen dari semua penyakit yang dihadapi oleh para dokter adalh bersumber dari emosi. Beberapa tokoh yang diakui mengatakan bahwa angka itu bisa setinggi delapan puluh persen. Seseorang psikiater mengatakan bahwa kecemasan ialah penyakit yang sangat tersembunyi dan sangat membinasakan diantara semua penyakit. Memang benar apa yang dikatakan para ahli bahwa penyakit cemas bisa merusak susunan-susunan yang utama dalam tubuh manusia, karena kecemasan itu menghantam setiap organ dan sel-sel jaringan-jaringan yang membentuk susunan itu.

Sekarang kita kembali kepada pokok permasalahan. Bahwa kecemasan itu karena seseorang setengah kecewa dengan kegagalannya, atau khawatir karena ketidak puasan itu, DR. Samuel W. Gurtwirtn mengatakan sebagai berikut : "Tekanan-tekanan emosi dan tetanan-tekanan jiwa menimbulkan gangguan pada tubuh, karena telah diakui orang bahwa gangguan-gangguan jiwa tubuh adalah erat bertalian. Misalnya kecemasan menimbulkan gejalah tekanan darah tinggi - atau tanda-tanda gangguan pencernaan atau nyeri perut.

Keresahan jiwa yang selalu menggerogoti manusia itu bisa hilang hanya dengan jalan melatih diri secara terus menerus. Artinya membiasakan diri agar tidak merasa kecewa dan bersikap sabar atau membina nafsu muthmainnah. Dalam postingan-postingan berikut ini Puang Bos akan membicarakan secara terperinci penyebab keresahan jiwa serta cara pemecahannya.

Orang-orang yang merasa dirinya tidak tentram, mungkin disebabkan beberapa hal, yakni diantara lain :
  1. Rasa lelah yang terus menerus.
  2. Tidak bisa tidur.
  3. Adanya gangguan syaraf.
Sumber Gambar :   http://3.bp.blogspot.com/_6Msn1gRLzmw/S7rhIp6cJ8I/AAAAAAAAAB8/_Bnb3uEVE1w/s320/resah.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu, Bukan Cerminan Wajahmu

Di Persimpangan, Obati Luka